Jumat, 24 Januari 2014
Warna Dasar dalam Seni Rupa
Warna Dasar dalam Seni Rupa
Warna
primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar.
Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya,
manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan
Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer yaitu:
1.
Merah seperti darah
2.
Kuning seperti kuning telur
3.
Biru seperti langit atau laut
Ketiga
warna itulah yang akhirnya disebut sebagai warna primer yang kemudian digunakan
dalam dunia seni rupa. Hasil campuran antara warna primer akan menghasilkan
warna sekunder. Pencampuran antara warna merah dan kuning hasilnya adalah warna
oranye, kuning dengan biru maka hasilnya yaitu warna hijau, dan biru dengan
merah akan menghasilkan warna ungu. Warna oranye, hijau dan ungu itulah yang
disebut dengan warna sekunder. Selanjutnya, bila warna sekunder dicampur dengan
warna primer maka warna yang dihasilkan adalah warna tersier.
Yang
termasuk di dalam warna primer additif yaitu merah, hijau dan biru. Campuran
warna merah dan hijau, menghasilkan warna kuning atau oranye. Campuran hijau
dan biru menghasilkan nuansa biru kehijau-hijauan, sedangkan campuran merah dan
biru menghasilkan nuansa ungu. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna
additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu. Jika ketiga warna ini disatu
penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang
dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue/merah, hijau, biru).
Merah,
Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan bagian dari warna
primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni lukis. Warna RYB membentuk
warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar, juga warna sekunder seperti
violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang
berjarak sama dalam sebuah lingkaran warna.
Campuran
kuning dan biru kehijau-hijauan menghasilkan warna hijau, campuran kuning
dengan ungu kemerah-merahan menghasilkan warna merah, sedangkan campuran ungu
kemerah-merahan dengan biru kehijau-hijauan menghasilkan warna biru. Dalam
teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan
warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya dicampur secara penuh.
Namun, jika dipraktekkan hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.
Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai
tambahan dari biru kehijau-hijauan, ungu kemerah-merahan, dan kuning. Ruang
warna yang dihasilkan kemudian disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta,
Yellow, Black).
0 komentar:
Posting Komentar